.Arnold Pakage “Minuman keras adalah penyebab utama penyebaran HIV/AIDS’’kata ConstanT Karma selaku ketua Komisi penangulangan AIDS Papua dalam liputan Metro TV tahun 2006 yang lalu.
Pada tahun tanggal 1-12-2010 Pada hari AIDS se-Dunia, Constant Karma, mengatakan hingga bulan September 2010 terdapat 6.300 lebih kasus HIV/AIDS di Tanah Papua.
“Total 6.300 kasus dan ini merupakan hasil yang dihimpun dari kabupaten/kota yang ada di Papua hingga September 2010,” Kasus AIDS pertama kali ditemukan di Papua pada tahun 1999.
Pada tahun 2020 Masyarakat Papua asli akan menjadi 20% dan pendatang 80%,jika Pemerintah Daerah tidak memperihatikan masalah pertambahan penduduk Transmigrasi dan AIDS di Papua .
Masyarakat Papua harus berpikir Kritis untuk mengampayekan AIDS dengan 50%Dana Otonomi Khusus ,dan tidak membuka pemekaran daerah,,jika tidak Orang Papua yang berkulit hitam ras Melanesiya ini akan menjadi sejarah seperti cerita Bangsa Maya.
Lemahnya Pihak kepolisian di Papua menyebabkan penjualan minuman keras di Papua sangat marak dipasaran dengan minuman yang berlebel’’ Khusus Papua’’.
Berdasarkan pantauan 99% pengkonsumsi minuman keras secara berlebihan adalah para penganguran dan remaja-remaja yang putus sekolah,kebayakan berlatar frustasi.Lemahnya peraturan daerah yang membatasi penjualan minuman keras di Papua juga menyebabkan penjualan minuman keras seakan menjadi minuman penganti air mineral bagi pengkomsumsi berat minuman keras,
Pemekaran daerah adalah bagian dari Otonomi daerah atau otonomi Khusus ,pemekaran daerah juga menjadi penyebab utamanya keminoritasan penduduk asli Papua sebab jika pemekaran itu dibuka maka penduduk dari luar Papua akan Masuk dengan mengunakan Kapal Laut.
Contoh kongkrit dalam satu minggu Kapal Laut masuk dan sandar di Nabire Papua dua kali yaitu Kapal laut KM .Labobar dan KM.Nggapulu penumpang dari luar Papua yang akan masuk dan menetap di Papua sebanyak 100 Orang ,dan dalam satu Minggu, tidak ada Kelahiran untuk Orang asli Papua, Fakta telah membuktikan bahwa Di Papua Jumlah kematian Ibu dan Anak lebih tinggi dari kelahiran.
Perpindahan penduduk asli berkisar antar Kota ke kota di Papua maka hal ini tidak mempengaruhi jumlah penduduk asli di Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.