Hilang Alam Ku.

Arnold Pakage.Di telinga ku tak terdengar lagi kicauan burung-burung .

Ombak dan angin tak lagi bekerja sama

Batu karang di lautan ,lepas tidak lagi kuat menahan hempasan gelombang

Ketika hari mulai sore, suara jangkrik tertelan oleh suara sensor kayu

Burung-burung dan jangkrik tidak mempunyai tempat untuk berhenti megepak sayapnya

Rumah mereka adalah alam ku,alam ku adalah tempat di mana aku bernaung

Ketika alam ku hilang di curi tak ada lagi tempat untuk

Aku bernaung,batu-batu di kali tak bias membendung air yang megalir sebab tak ada akar pohon

Yang bias menyerap air hujan

Ketika alam ku tak bersahabat dengan aku, aku yang menjadi korban akibat tak ada hutan.

Ketika gemuruh air terdengar,di situ banyak korban berjatuhan ratusan sanak saudara ku,hanya biasa menagis .

Haruskah aku menunggu sampai ratusan tahun sehingga alam ku bias kembali.

Apakah seratus tahun mendatang diri ku masi menjadi saksi hidup dan apakah bangsa ku yang semakin hari semakin menjadi kaum minoritas ini akan berbicara

Jumlah ku,sangat amat sedikit mengapa bencana ini harus datang pada ku ,hai kau alam ku

Kau telah aku juga,ketika Tuhan yang menciptakan kau dan Tuhan memberi nama mu, alam papua dan menyerahkan kau pada ku,beribu-ribu tahun telah kau ku jaga,namun ketika hukum rimba berlaku di Nusantara ini,aku tak berdaya menjaga mu,jika ku berbicara aku tak mempunyai hukum,karena hukum biasa di beli,ketika aku menggenggam tangan dan melawan aku tak berdaya sebab aku tak mempunyai tameng dan senjata

Yah..alam ku maafkanlah diri ku sebab aku tak berdaya menjaga mu,namun jika kau bias berbicara ungkapkan kepada Ia yang menciptakan mu dan menciptakan diri ku ini bahwa kita sedang ditindas.