Jalan Jaksa
,tiga tahun yang lalu jalan ini tidak seramai malam ini,Jumat tanggal-06-05-2011 ketika rasa ingin tau membuat saya mengunjungi jalan jaksa,kata teman-teman laki-laki setiap malam jumat dan hari sabtu jalan jaksa akan ramai dikunjungi. jalan jaksa berada di kebun sirih Jakarta Pusat ,jarak dari asrama tempat saya tinggal sekitar 2 kilo,malam itu pukul 01: 12 saya menaiki taxi Koprasi Indonesia yang berwarna putih,taxi yang saya naik jalannya lancer sebeb malam ,jika siang atau sore jalan sepanjang Salembah menuju Jalan Jaksa akan macet ,di depan saya terpambang nama sopir taxi Klliwon ,nama yang menyeramkan ketika saya membaca namanya saya melihat mukannya jagan sampe sopir ini sudah meninggal seperti cerita-cerita dogeng.
Mas permisi numpang tannya apakah benar nama mas kliwon,yah benar mas kebetulan saya orang jawa dan saya lahir tepat dimalam jumat Kliwon,Kliwon bertannya pada saya Mas mau ke Jalan Jaksa?
Iya ,saya mau ke sana ,tapi saya baru kali ini ke sana.
Di sana ramai banyak cewe-cewe bule ,tergantung dari mas kalau ada uang bisa pake mereka .
Ohya kalau boleh tau berapa harga yang saya bisa bayar?
Saya tidak tau tapi saya sering antar penumpang ke Jalan Jaksa ,di sana banyak cewe-cewe .
Setelah kurang lebih lima menit menempuh perjalanan kami tiba di depan gapura pintu masuk Jalan Jaksa digapura tertulis selamat datang di Wisata Malam,sebelum membaca tulisan itu saya berpikir tempat wisata adalah tempat untuk bertamasia seperti di Pantai,kali dan gunung.Jalan ini tidak lebar ,lebarnya sekitar 2 Meter lapisan aspalnya kasar,di ujung-ujung badan jalan ada Salon,tempat bermain Bliyard ,Hotel ,dan IndoMart,semuanya berada tersusun rapi ,tadi kami tidak terjebak bacet namun ketika masuk di jalan ini ,mulai macet kendaraan-kendaraan jalannya padat merayap.
Di samping kiri setelah 10 meter kami masuk dari pintu gerbang ada Café Regge,samping kanan dari bodi Taxi ada café juga ,di café ini ada beberapa orang Barat yang lagi duduk dan berdiskusi di atas meja tepat di tegah mereka ada Botol-botol minuman berlebel Heneiken, satu lelaki diantara mereka sedang mengunakan Note Book,entalah apa yang ia kerjakan dengan Note Booknya.
Lima meter dari Café itu ada tertulis Bar Alis ,di halaman alis Bar sekitar 12 pria berkulit hitam sedang berbincang dalam bahasa mereka.
Mas mau turun di mana Tanya Klliwon ? jalan saja dulu .
Saya turun di ujung jalan Jalsa ,di Ujung ada pohon beringin yang besar dan rindang.
Mesin Argo terhitung empat belas ribu ,saya membayarnya dengan 15 ribu sisanya saya tidak ambil.
Di samping pohon beringin ada bangunan Apartemen tinggkat tahun 2008 yang lalu bangunan ini tidak ada,dengan segera saya menuju Clab yang menurut teman-teman saya ramai, katannya ini Club Obama setiap pegunjung semua bergaya R & B,saya suka itu.
Bangunan Club ini lumayan besar tembok bangunan dilukisi dengan gambar-gambar bedera di samping kanan tembok ada layar tancap .Pagar Club Obama setinggi dada warnanya putih.
Di pintu masuk Club ini ada penjaga keamanan yang berpakaian rapi,pegunjung dilarang membawa makanan dan minuman dari luar maka dari itu bagi pengunjung yang membawa tas harus dititipkan pada penjaga,lorong untuk masuk ke pintu agak gersang lebar lorong sekitar satu meter.
Dari lorong tidak terdengar suara musik ,begitu saya membuka pintu yang berwarna biru karena dilapisi dengan permadani agar suara tidak terdengar ke luar.
Lagu Justine Biber langsung terdengar dengan kerasnya ,seakan saya sedang berkunjung ke dunia Hollywod dunia perfileman Amerika.
Lampu-lampu sekan menyilaukan pandangan ,tepat di samping kanan ada satu pria Papua saya kenal dia ,dia teman saya,ia heran melihat saya datang ke Club ini .
Amo baru teman-teman yang lain di mana?
Saya tidak tau juga,tapi tadi saya tinggalkan mereka di asrama!
Oh
Tempat duduk tinggi ,meja terbuat dari kaca,dalam waktu lima menit datang seorang wanita usiannya sekitar 26an jika dilihat dari wajahnya dengan segera wanita itu datang menghampiri saya sangat dekat ,mau pesan apa ?
Jus Lemon dingin , jawab saya karena musik terlalu besar wanita itu tidak mendengarkan kata Jus lemon apa… tanya wanita itu ulang sambil mendekatkan telingganya di depan bibir saya hahahaha,jus lemon dingin Mba…Oh jus lemon tunggu sebentar yah.
Dalam ruangan ini sanagat dingin tidak ada sirkulasi udara yang ada beberapa AC,gambar-gambar Foto Samuel Etto dipajang di dinding samping kiri saya ,sebelah kanan foto Etto ada foto sang pelopor Afrika selatan dimasa Apartheit siapa lagi kalau bukan Nelson Mandela
.
Di bagian belakang saya ada tiga barisan meja yang tersusun, semua tersusun penuh dengan pengunjung Obama Club,Pesanan tiba Jus Lemon harganya lima belas ribu sambil menyerahkan bon pembelian ,Mba numpang tannya lagi-lagi ia mendekatkan mukannya ke saya ,sagat dekat jaraknya kira-kira 10 cm ,mba kenapa nama Club ini Obama? karena Obama menjadi presiden maka dari itu nama Club ini diberikan begitu.
Dalam ruang ini tiga buah TV LCD yang dipajang,ketiga-tiganya menayangkan siaran pertandingan sepak bola.
Pihak pegelola Club ini sudah menyediakan tempat untuk pengunjung yang mau Goyang di depan tempat goyang ada kaca besar ukuran 3x3 meter sehingga mereka yang goyang dapat melihat dengan langsung goyangan mereka sendiri.
tempat goyang tidak pernah sepi ,setiap lagu berbunyi pasti saja ada yang goyang.Ada dua wanita bule disana bodi badannya tinggi sekitar 185 Cm,sambil goyang kedua wanita bule itu memenag minum Bir,jarak dua meter dari saya ada juga wanita yang usianya sudah tiga buluhan yang goyang triping sambil berbicara dengan laki-laki Afrika.
Sambil minum Jus saya mendengarkan lagu-lagu R & B yang diputar oleh DJ Obama Fans Club,tiga puluh menit setelah saya duduk ada wanita orang Papua yang goyang dari belakangnya datang juga seorang bapak yang goyang berpasangan dengan bapak wanita itu,sepertinya bapak itu sudah mabuk sehingga ia lupa siapa dia dan dimana dia,wanita Papua itu goyangnya tidak begitu sesuai dengan bunyi irama musik apalagi bapak itu waduh cara goyangnya seperti boneka Ondel-ondel khas betawi.
Pintu masuk tidak pernah tertutup selama semenit,hampir setiap saat ada yang masuk dan ada yang keluar.sekitar 80an orang ada dalam ruang ini ketika saya melihat ke kiri kanan.
Amo di sini kurang ramai anak-anak Papua semua ada di Alis Bar ,banyak cewe Papua di sana adik-adik baru dorang ,jadi sedikit lagi tong dua kesana saya habiskan satu botol Bir ini dulu!! .
Oke Kawan,jam di Hp saya sudah menujukan pukul 2:13,ayoh jalan, kita ke Alis Bar,untuk ke sana saya memkai topi menutup muka sebeb kata teman di sana banyak teman-teman Papua.
Di depan Alis bar tidak terlalu ramai Cuma ada enam laki-laki Afrika kaiyanya mereka sedang bertengkar cara berbicara mereka sangat cepat dan keras .Bar ini sudahlah yang pada tiga tahun yang lalu saya ke sini,tidak ada sura musik namun ketika masuk waoo rame sekali dua meter tepat di depan saya ada empat wanita Papua yang sedang goyang triping kalau di Papua cara goyang ini dinamkan Oles hhahaha..di sebelah kiri ada dua wanita Papua yang sedang duduk santai sambil menikmati asab nikotin roko putih dan asamnya Bir mereka tidak mengenali saya yang bergaya jaket merah ,topi menutupi muka dan celana panjang di samping kanan ada lima laki-laki Papua dan lima wanita Papua .saya kenal mereka semuannya adik tingkat saya rata-rata datang ke Jakarta tahun 2009 dan 2010.
Saya duduk di kursi paling pojok dari tempat goyang ,kata teman saya sungguh malam ini agak kurang kalau hari jumat yang kemarin rame sekali.
Seramai ini teman katakan kurang bagai mana kalau ramai?
Banyak pejabat Papua yang suka ke sini ,kalau dong ke sini Jalan Jaksa ini dong punya sudah mereka kalau ke sini minum-minum dan suka pake wanita-wanita.
Ah Amo ko mau minum apa ko juga minum Bir sudah tawaran teman kepada saya,saya tidak cukup coca-cola,oh io sorry bukannya saya paksa bro,sante saja.
Adik-adik Papua yang laki-laki mondar mandir ke sana sini,ditanggan mereka semua memegang bir dan rokok harga bir di sini 40 ribu kalau diluar 20 ribu dua kali lipat harganya.
Untuk di tempat macam ini ,minum mabuk,merokok dan berdansa saling tempel badan antara laki dan wanita merupakan hal yang biasa.
laki-laki wanita sama saja peran gendernya sangat kentara,setiap lagu pasti saja ada orang Papua, ini gaya hidup orang kaya paling orang tua mereka orang berada,dampak pemekaran wilayah sebeb hampir semua pengunjung Orang Papua bukan berasal dari kabupaten –kabupaten Induk ,melainkan Kabupaten-kabupaten Pemekaran. untuk saya yang baru duakali kesini sudah sangat mahal meski asrama saya tidak jauh dari sini ,hitung saja pakai taxi pulang pergi 30 ribu ongkos minum dua kali 30 ribu rinciannya 60 ribu.
Sedangkan enam puluh ribu ini untuk mama-mama di Papua sangat mahal ,hanya untu mendapatkan 20 ribu mereka akan membanting tulang berjualan diatas tanah yang cuma beralasakan karung.
Amo bagai mana kalau Bar begini ko buka di Papua itu untung itu?
“tidak mungkin bisa bertahan lama,bar ini kalau di Papua Masyarakat sudah hancurkan karena di Papua corak kehidupan ,masih bercorak budaya dan Agama.”
Lagu-lagu yang diputar sangat bagus ,saya ingin sekali goyang.ada satu lagu yang sempat saya sukai yaitu lagu duet Rhiana dan Chris Brown.
Kedap-kedip lampu saling berkaitan dengan bunyi musik hal ini mengingatkan saya ketika dulu masih aktif di tim Dance,jangan lupa gerakan dancenya disamakan dengan ketukan musik permainan koreo grafi ,jika bunyi lagunya Jacko kita harus goyang ala jacko atau mirip Maikel Jackson,kalau elektric harus gaya listrik atau robot, begitu juga Rap dan trap,tapi di sini agak berbeda cara goyang semua pengunjung berbeda ketika lagu rap mereka gunakan untuk triping dan elecktrik.
Dua botol minumn teman saya sudah habiskan kalau saya coca-cola masih stegah.
Ada satu Cewe Afrika bodi badannya sangat tinggi jika diukur dengan saya,saya sampai di dadannya saja ,otot-ototnya juga kekar wanita bodi seperti ini tidak cocok untuk laki-laki yang lemah-lemah sebeb jika berkelahi ia bisa membunuh lakinya.
Pesanan stok bir sangat banyak sana –sini minum bir dalam satu malam sepertinya puluhan karton bir yang terjual.Laki-laki Afrika disini semua warga tamu mereka memakai Passpor namun mereka seakan berada di Negarannya,kerja mereka di Jakarta ada yang pedagang baju,ada juga yang bisnis dollar dan pengedar obat-obatan terlarang itulah usaha mereka untuk bertahan hidup di Negri Orang.
Beberapa wanita Papua sudah berpacaran dengan laki-laki Afrika pantasan ada yang bermesra-mesrahan.
Kata teman saya ,kita cowo-cowo Papua di sini tidak di Pake.jam di Hp saya sudah menunjukan pukul 3:32 waktunya pulang,bro saya pulang dulu saya sudah mengantuk sampai jumpa.yah. untung saja malam ini tidak ada pejabat Papua kalau tidak saya kan melakukan investigasi yang lebih mendalam dan saya akan beberkan di Media masa manapun saya berpesan mudah-mudahan kapan-kapan kalian pejabat Papua datang dan bersukurlah jika saya ada disini Papua akan tau apa perjalanan Dinas kalian .inilah poter Alis Obama.
,tiga tahun yang lalu jalan ini tidak seramai malam ini,Jumat tanggal-06-05-2011 ketika rasa ingin tau membuat saya mengunjungi jalan jaksa,kata teman-teman laki-laki setiap malam jumat dan hari sabtu jalan jaksa akan ramai dikunjungi. jalan jaksa berada di kebun sirih Jakarta Pusat ,jarak dari asrama tempat saya tinggal sekitar 2 kilo,malam itu pukul 01: 12 saya menaiki taxi Koprasi Indonesia yang berwarna putih,taxi yang saya naik jalannya lancer sebeb malam ,jika siang atau sore jalan sepanjang Salembah menuju Jalan Jaksa akan macet ,di depan saya terpambang nama sopir taxi Klliwon ,nama yang menyeramkan ketika saya membaca namanya saya melihat mukannya jagan sampe sopir ini sudah meninggal seperti cerita-cerita dogeng.
Mas permisi numpang tannya apakah benar nama mas kliwon,yah benar mas kebetulan saya orang jawa dan saya lahir tepat dimalam jumat Kliwon,Kliwon bertannya pada saya Mas mau ke Jalan Jaksa?
Iya ,saya mau ke sana ,tapi saya baru kali ini ke sana.
Di sana ramai banyak cewe-cewe bule ,tergantung dari mas kalau ada uang bisa pake mereka .
Ohya kalau boleh tau berapa harga yang saya bisa bayar?
Saya tidak tau tapi saya sering antar penumpang ke Jalan Jaksa ,di sana banyak cewe-cewe .
Setelah kurang lebih lima menit menempuh perjalanan kami tiba di depan gapura pintu masuk Jalan Jaksa digapura tertulis selamat datang di Wisata Malam,sebelum membaca tulisan itu saya berpikir tempat wisata adalah tempat untuk bertamasia seperti di Pantai,kali dan gunung.Jalan ini tidak lebar ,lebarnya sekitar 2 Meter lapisan aspalnya kasar,di ujung-ujung badan jalan ada Salon,tempat bermain Bliyard ,Hotel ,dan IndoMart,semuanya berada tersusun rapi ,tadi kami tidak terjebak bacet namun ketika masuk di jalan ini ,mulai macet kendaraan-kendaraan jalannya padat merayap.
Di samping kiri setelah 10 meter kami masuk dari pintu gerbang ada Café Regge,samping kanan dari bodi Taxi ada café juga ,di café ini ada beberapa orang Barat yang lagi duduk dan berdiskusi di atas meja tepat di tegah mereka ada Botol-botol minuman berlebel Heneiken, satu lelaki diantara mereka sedang mengunakan Note Book,entalah apa yang ia kerjakan dengan Note Booknya.
Lima meter dari Café itu ada tertulis Bar Alis ,di halaman alis Bar sekitar 12 pria berkulit hitam sedang berbincang dalam bahasa mereka.
Mas mau turun di mana Tanya Klliwon ? jalan saja dulu .
Saya turun di ujung jalan Jalsa ,di Ujung ada pohon beringin yang besar dan rindang.
Mesin Argo terhitung empat belas ribu ,saya membayarnya dengan 15 ribu sisanya saya tidak ambil.
Di samping pohon beringin ada bangunan Apartemen tinggkat tahun 2008 yang lalu bangunan ini tidak ada,dengan segera saya menuju Clab yang menurut teman-teman saya ramai, katannya ini Club Obama setiap pegunjung semua bergaya R & B,saya suka itu.
Bangunan Club ini lumayan besar tembok bangunan dilukisi dengan gambar-gambar bedera di samping kanan tembok ada layar tancap .Pagar Club Obama setinggi dada warnanya putih.
Di pintu masuk Club ini ada penjaga keamanan yang berpakaian rapi,pegunjung dilarang membawa makanan dan minuman dari luar maka dari itu bagi pengunjung yang membawa tas harus dititipkan pada penjaga,lorong untuk masuk ke pintu agak gersang lebar lorong sekitar satu meter.
Dari lorong tidak terdengar suara musik ,begitu saya membuka pintu yang berwarna biru karena dilapisi dengan permadani agar suara tidak terdengar ke luar.
Lagu Justine Biber langsung terdengar dengan kerasnya ,seakan saya sedang berkunjung ke dunia Hollywod dunia perfileman Amerika.
Lampu-lampu sekan menyilaukan pandangan ,tepat di samping kanan ada satu pria Papua saya kenal dia ,dia teman saya,ia heran melihat saya datang ke Club ini .
Amo baru teman-teman yang lain di mana?
Saya tidak tau juga,tapi tadi saya tinggalkan mereka di asrama!
Oh
Tempat duduk tinggi ,meja terbuat dari kaca,dalam waktu lima menit datang seorang wanita usiannya sekitar 26an jika dilihat dari wajahnya dengan segera wanita itu datang menghampiri saya sangat dekat ,mau pesan apa ?
Jus Lemon dingin , jawab saya karena musik terlalu besar wanita itu tidak mendengarkan kata Jus lemon apa… tanya wanita itu ulang sambil mendekatkan telingganya di depan bibir saya hahahaha,jus lemon dingin Mba…Oh jus lemon tunggu sebentar yah.
Dalam ruangan ini sanagat dingin tidak ada sirkulasi udara yang ada beberapa AC,gambar-gambar Foto Samuel Etto dipajang di dinding samping kiri saya ,sebelah kanan foto Etto ada foto sang pelopor Afrika selatan dimasa Apartheit siapa lagi kalau bukan Nelson Mandela
.
Di bagian belakang saya ada tiga barisan meja yang tersusun, semua tersusun penuh dengan pengunjung Obama Club,Pesanan tiba Jus Lemon harganya lima belas ribu sambil menyerahkan bon pembelian ,Mba numpang tannya lagi-lagi ia mendekatkan mukannya ke saya ,sagat dekat jaraknya kira-kira 10 cm ,mba kenapa nama Club ini Obama? karena Obama menjadi presiden maka dari itu nama Club ini diberikan begitu.
Dalam ruang ini tiga buah TV LCD yang dipajang,ketiga-tiganya menayangkan siaran pertandingan sepak bola.
Pihak pegelola Club ini sudah menyediakan tempat untuk pengunjung yang mau Goyang di depan tempat goyang ada kaca besar ukuran 3x3 meter sehingga mereka yang goyang dapat melihat dengan langsung goyangan mereka sendiri.
tempat goyang tidak pernah sepi ,setiap lagu berbunyi pasti saja ada yang goyang.Ada dua wanita bule disana bodi badannya tinggi sekitar 185 Cm,sambil goyang kedua wanita bule itu memenag minum Bir,jarak dua meter dari saya ada juga wanita yang usianya sudah tiga buluhan yang goyang triping sambil berbicara dengan laki-laki Afrika.
Sambil minum Jus saya mendengarkan lagu-lagu R & B yang diputar oleh DJ Obama Fans Club,tiga puluh menit setelah saya duduk ada wanita orang Papua yang goyang dari belakangnya datang juga seorang bapak yang goyang berpasangan dengan bapak wanita itu,sepertinya bapak itu sudah mabuk sehingga ia lupa siapa dia dan dimana dia,wanita Papua itu goyangnya tidak begitu sesuai dengan bunyi irama musik apalagi bapak itu waduh cara goyangnya seperti boneka Ondel-ondel khas betawi.
Pintu masuk tidak pernah tertutup selama semenit,hampir setiap saat ada yang masuk dan ada yang keluar.sekitar 80an orang ada dalam ruang ini ketika saya melihat ke kiri kanan.
Amo di sini kurang ramai anak-anak Papua semua ada di Alis Bar ,banyak cewe Papua di sana adik-adik baru dorang ,jadi sedikit lagi tong dua kesana saya habiskan satu botol Bir ini dulu!! .
Oke Kawan,jam di Hp saya sudah menujukan pukul 2:13,ayoh jalan, kita ke Alis Bar,untuk ke sana saya memkai topi menutup muka sebeb kata teman di sana banyak teman-teman Papua.
Di depan Alis bar tidak terlalu ramai Cuma ada enam laki-laki Afrika kaiyanya mereka sedang bertengkar cara berbicara mereka sangat cepat dan keras .Bar ini sudahlah yang pada tiga tahun yang lalu saya ke sini,tidak ada sura musik namun ketika masuk waoo rame sekali dua meter tepat di depan saya ada empat wanita Papua yang sedang goyang triping kalau di Papua cara goyang ini dinamkan Oles hhahaha..di sebelah kiri ada dua wanita Papua yang sedang duduk santai sambil menikmati asab nikotin roko putih dan asamnya Bir mereka tidak mengenali saya yang bergaya jaket merah ,topi menutupi muka dan celana panjang di samping kanan ada lima laki-laki Papua dan lima wanita Papua .saya kenal mereka semuannya adik tingkat saya rata-rata datang ke Jakarta tahun 2009 dan 2010.
Saya duduk di kursi paling pojok dari tempat goyang ,kata teman saya sungguh malam ini agak kurang kalau hari jumat yang kemarin rame sekali.
Seramai ini teman katakan kurang bagai mana kalau ramai?
Banyak pejabat Papua yang suka ke sini ,kalau dong ke sini Jalan Jaksa ini dong punya sudah mereka kalau ke sini minum-minum dan suka pake wanita-wanita.
Ah Amo ko mau minum apa ko juga minum Bir sudah tawaran teman kepada saya,saya tidak cukup coca-cola,oh io sorry bukannya saya paksa bro,sante saja.
Adik-adik Papua yang laki-laki mondar mandir ke sana sini,ditanggan mereka semua memegang bir dan rokok harga bir di sini 40 ribu kalau diluar 20 ribu dua kali lipat harganya.
Untuk di tempat macam ini ,minum mabuk,merokok dan berdansa saling tempel badan antara laki dan wanita merupakan hal yang biasa.
laki-laki wanita sama saja peran gendernya sangat kentara,setiap lagu pasti saja ada orang Papua, ini gaya hidup orang kaya paling orang tua mereka orang berada,dampak pemekaran wilayah sebeb hampir semua pengunjung Orang Papua bukan berasal dari kabupaten –kabupaten Induk ,melainkan Kabupaten-kabupaten Pemekaran. untuk saya yang baru duakali kesini sudah sangat mahal meski asrama saya tidak jauh dari sini ,hitung saja pakai taxi pulang pergi 30 ribu ongkos minum dua kali 30 ribu rinciannya 60 ribu.
Sedangkan enam puluh ribu ini untuk mama-mama di Papua sangat mahal ,hanya untu mendapatkan 20 ribu mereka akan membanting tulang berjualan diatas tanah yang cuma beralasakan karung.
Amo bagai mana kalau Bar begini ko buka di Papua itu untung itu?
“tidak mungkin bisa bertahan lama,bar ini kalau di Papua Masyarakat sudah hancurkan karena di Papua corak kehidupan ,masih bercorak budaya dan Agama.”
Lagu-lagu yang diputar sangat bagus ,saya ingin sekali goyang.ada satu lagu yang sempat saya sukai yaitu lagu duet Rhiana dan Chris Brown.
Kedap-kedip lampu saling berkaitan dengan bunyi musik hal ini mengingatkan saya ketika dulu masih aktif di tim Dance,jangan lupa gerakan dancenya disamakan dengan ketukan musik permainan koreo grafi ,jika bunyi lagunya Jacko kita harus goyang ala jacko atau mirip Maikel Jackson,kalau elektric harus gaya listrik atau robot, begitu juga Rap dan trap,tapi di sini agak berbeda cara goyang semua pengunjung berbeda ketika lagu rap mereka gunakan untuk triping dan elecktrik.
Dua botol minumn teman saya sudah habiskan kalau saya coca-cola masih stegah.
Ada satu Cewe Afrika bodi badannya sangat tinggi jika diukur dengan saya,saya sampai di dadannya saja ,otot-ototnya juga kekar wanita bodi seperti ini tidak cocok untuk laki-laki yang lemah-lemah sebeb jika berkelahi ia bisa membunuh lakinya.
Pesanan stok bir sangat banyak sana –sini minum bir dalam satu malam sepertinya puluhan karton bir yang terjual.Laki-laki Afrika disini semua warga tamu mereka memakai Passpor namun mereka seakan berada di Negarannya,kerja mereka di Jakarta ada yang pedagang baju,ada juga yang bisnis dollar dan pengedar obat-obatan terlarang itulah usaha mereka untuk bertahan hidup di Negri Orang.
Beberapa wanita Papua sudah berpacaran dengan laki-laki Afrika pantasan ada yang bermesra-mesrahan.
Kata teman saya ,kita cowo-cowo Papua di sini tidak di Pake.jam di Hp saya sudah menunjukan pukul 3:32 waktunya pulang,bro saya pulang dulu saya sudah mengantuk sampai jumpa.yah. untung saja malam ini tidak ada pejabat Papua kalau tidak saya kan melakukan investigasi yang lebih mendalam dan saya akan beberkan di Media masa manapun saya berpesan mudah-mudahan kapan-kapan kalian pejabat Papua datang dan bersukurlah jika saya ada disini Papua akan tau apa perjalanan Dinas kalian .inilah poter Alis Obama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.