Tulisan saya adalah Pikiran saya Silakan dibaca
JEJAK LANGKAH

4 Agu 2011

Bangun sebelum Matahari Terbit


Pagi itu tiga puluh delapan teman dari Surabaya bertamu di asrama salembah sebelum matahari pagi menembusi atmosfer kota Jakarta yang tipis.Saya sangat terkejut sebeb menurut informasi yang saya terima dari Bernad Agapa kalau akan datang sepuluh Orang teman-teman dari Surabaya.Kedatangan teman-teman ini membuat mata saya yang masih sayup terbuka lebar dan melihat waktu di Hand Phone Sony EriksonVGA 4X digital ini,waktu menunjukan pukul 5:32 .


Slamat datang teman –teman maaf beginilah kondisi Asrama kita di jakarta,hampir semua penghuni asrama kaget karena mereka juga tidak tau tentang kedatangan teman-teman ,saya tidak bisa duduk lama-lama dengan teman-teman sebab saya harus segera berangkat ke kantor JPIC MSC dimana saya sedang magang,kantor JPIC adalah sebuah yayasan dari tarikat MSC Bunda Hati Kudus yang bergerak dibidang Keadilan dan perdamain.

Setelah siap saya menuju Halte Bus Way Salembah Carolus,Harga tiket Bus Wey 3,500” ,karena banyak dan ramainya pekerja yang harus berangkat kerja ke arah Harmoni dan kota Dua Bus Way ke arah Harmoni saya tidak tumpangi padat sekali penumpangnya,setelah  kurang lebih sejam menunguh barulah Bus Way tujuan Harmoni bisa saya tumpangi meski harus berdiri  berdempet dengan Orang-orang melayu dalam Bus Way ini hanya saya sendiri yang Bangsa Melanesia.

Tiba di Halte terakir koridor lima saya harus berjalan kaki ke arah kemakmuran sekitar seratus lima puluh meter, tiba di Propinsiat MSC Ruangan kantor masih terkunci  untuk itu saya duduk di kursi sofa yang ada disamping kiri pintu ruangan kantor,setelah lima menit duduk datang Kaka Af Wensi dengan memegang gelas yang berisi Kopi Mocha Pagi kaka
Pagi dix apa kabar?
Sehat kk!
CKKK Pintu kantor masih terkunci sehingga KK Wensi mengambil kunci ruang kantor di Pastor Anselmus Amo MSC.

Setelah pintu dibuka saya masuk sambil memeasang AC lalu memasang Monitor dan CPU Komputer LG 16 inci yang sudah dikoneksikan dengan jaringan Internet,tugas mulai dijalankan yaitu memonitoring Media Online,tugas terus dilakukan dan waktupun berlalu Jarum jam di dinding kantor sudah menunjukan pukul 16:34 matahari sudah berwarna kuning kemerah-merahan mulai mewarnai langit kota jakarta ,permisi Pator saya harus berangkat pulang ,sebelum pulang kk wensi memberi saya kamera Nikon D 40x untuk mendokumntasikan Sejarah perjuangan yang akan terjadi tanggal 2 –Agustus besok.

Pukul 16:42 waktunya pulang ,dalam perjalanan menuju Halte Bus Way saya mengubah jalur untuk menunggu senja di Monas,tiba di depan Istana Negara Matahari sore mulai terbenam di balik kantor RRI dan Kantor Kementrian Perhubungan,kenapa matahari harus terbenam di balik kantor perhubungan apa mungkin karena Mentrinya Orang Papua sehingga Matahari yang terbit dari timur memilih terbenam di kantor yang dipimpin Orang timur juga.
Saya segera lari untuk mengejar senja ,dapat juga lima buah hasil foto .
Setelah matahari benar-benar terbenam saya hendak pulang untuk bergabung bersama teman-teman yang tadi datang dari Surabaya,tepat didepan taman Olah Raga Monas masuk dari pintu gerbang beberapa orang Papua… wohh itu teman-teman yang tadi saya tinggalkan di asrama,rombongan ini dipimpin oleh Anison Pakage Mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di jakarta,mahlumlah teman-teman yang datang dari surabaya ingin jalan-jalan dan berolahraga di Monas.

Mereka main Volly,saya tidak ikut karena saya sudah sangat kecapaian.Pukul 19:23 kita semua pulang menuju Asrama Yamewa di Salembah.Tiba di asrama kamar tamu,kamar tengah dan ketiga kamar tidur foul terisi dengan teman-teman yang datang dari Jogja,Bogor, semarang dan surabaya.tak ada tempat untuk berbaring hanya bisa duduk sambil merentangkan  kedua kaki.

Makan dan minum kami lakukan secara bersamaan ,50an Mahasiswa lebih yang ada di dalam ruangan 8x9 meter ini.untuk tidur wanita diberi ruangan kamar tegah yang besar sekitar 5x4 meter,kami laki-laki dapat kamar tamu dan lorong menuju dapur ya…ampun mau tidur di mana,kami harus tidur sebeb besok pukul 11 siang kami semua harus sudah ada di samping Hotel Indonesia untuk menuntutut kecurangan NKRI pada tahun 1969 yang silam.

Pukul 24:23 jam di HP saya,mata sudah seperti ayam tanda mengantuk berat tapi tidak ada tempat untuk saya membaringkan badan.
Pukul 04 pagi ada tempat untuk saya berbaring setelah beberapa teman bangun dari tidur ,namun jika saya tidur saya akan terbangun pukul 13 siang mungkin untuk itu saya harus tetap bertahan untuk tidak tidur.
Tidur duduk selama tiga puluh menit sudah cukup untuk melawan panasnya isue perjuangan ditambah panasnya polusi kota jakarta pada tanggal 02-agustus-2011.

Pukul 10 pagi kami semua bergegas menuju Salembah Raya tepat di depan rumah sakit Carolus,mata pedis disinari matahari ,suasana komplek

Salembah Bluntas sangat berbeda dengan hari-hari lainnya sebeb beberapa Wanita dari kota studi surabaya memakai pakaian adat kas pegunungan Papua dan satu lelaki memakai koteka menyusuri  jalan sepanjang bluntas ,pandangan telihat indah namun tidak tau pandangan Orang Indonesia di komplek ini ada yang bilang kenapa itu? Hampir semua warga yang melihat mereka mengatakan mungkin mereka orang gila dan ada juga yang mengatakan paling mereka mau pergi berperang.

Sempat tiga orang tetangga di komplek menannya saya,bung itu kenapa?
Oh itu mereka memakai baju adat Papua sebab kita mau aksi didepan istana kami mau meminta hak kami!
Hak apa Bung?
Mereka pikir hak kompenisasi uang atau tuntutan lain,dengan singkatnya saya menjawab kami mau minta diakui oleh Indonesia kalau Papua sudah merdeka.!
O o….jawab ke dua mas jawa dan satu mas betawi .
Setiap Warga di Salembah Bluntas yang sempat melihat teman-teman keluar dari rumah dan melihat teman-teman yang memakai pakaian adat . 

Bus Patas 2/P2 yang biasa mengangkut penumpang dari UKI jakarta timur (depan Universitas Kristen Indonesia menuju Gaja Mada Jakarta Kota sudah menunggu di depan halte bus way Carolus.
Ayo..ayo naik  sudah jam apalagi ini akan macet tegas kepala keamanan panitia aksi .

Untuk jalan ke Bundaran HI kami melewati jalan salembah raya ,senen menuju Tugu tani di depan kedutaan Amerika samping Monas sopir mematahkan stir ke jalan medan merdeka timur dan terakir melewati sarina menuju Bundaran HI tepat pertengahan Hotel Indonesia dan Plaza Indonesia.

Tiba dua buah Bus masa aksi disambut ketakutan dan meria oleh intel-intel yang ditugaskan oleh Negara mereka agak ketakutan tapi tidak apa ini adalah tempat dimana mereka mencari makan dari gaji yang akan mereka dapatkan boleh juga untuk anak dan istri mereka apa halal dan tidak namun itu sudah tugas mereka untuk memata-matai kita semua.

Mobil Komando aksi sudah diparkir dengan soun sistem yang bagus.
Ayoo…masa aksi kita baris berbanjar dengan rapi hari ini kita akan mengadakan aksi damai,bukan aksi anarkis,aksi kita aksi kebenaran untuk menuntut Pepra 1969 yang penuh dengan kecurangan tegas Viktor Kogoya Korlab dan Okto Pogau Wakorlab.

Di depan Bundaran HI masa semakin banyak begitu juga intel dan wartawan.Long Mars mulai berjalan dari Bundaran HI menuju Kantor PBB ,lagu –lagu Papua bukan merah putih,papua bukan merah putih Papua bintang kejora-bintang kejora baru-baru ko bilang merah putih disorak soraikan dengan kompak dan ramai dari nada irama sangat terdengar semangat juang Mahasiswa yang mengandalkan kebenaran dan keadilan ,meski mereka harus melawan pentungan dan tameng aparat Keamanan.

Di depan Kantor PBB Oktovianus Pogau berorasi saat ini kita berada tepat didepan Kantor PBB di mana PBB juga ikut menyetujui kecurangan Indonesia pada saat Pepera untuk itu tidak salah kita datang untuk aksi didepan kantor ini,kita datang aksi disini untuk mendukung KTT yang sedang berlangsung di Inggris oleh ILWP .

Sejarah sudah terbukti bahwa Papua sudah merdeka dan akan diakui oleh dunia,lanjut kata Dogomo Kita kesini untuk menuntut sejarah,bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.Setelah beberapa teman berorasi kami terus melakukan Long Mars ,Masa aksi singga di depan kantor Menko Molhukam ,di depan kantor menko polhukam Agus Kosy berorasi di kantor inilah selalu di rencanakan kekerasan-kekerasan Militer yang terjadi di Papua ,Orang-orang yang kerja di sisi yang harus bertangung jawab atas Gedosida,pembunuhan masal sejak Papua mulai dianeksasikan ke dalam NKRI.

Dari depan Kantor Kementrian Perhubungan sudah terlihat ratusan polisi keamanan, jumlah polisi dengan kami sekitar 3 banding 1,mereka lebih banyak.suara masa aksi makin keras Papua bukan ko punya,Papua bukan Merah putih dinyanyikan dengan kompak dan ramai.ketika Korlap Okto Pogau menayakan ke masa aksi ,berapa jumlah kita masa aksi menjawab satu.Masa Berhenti didepan Istana Negara tepat samping jalan protokol yang ke arah tanah abang II.Kata-kata Papua Merdeka,Papua merdeka diungkap oleh Masa aksi dengan semangat mereka tidak takut karena itu adalah sejarah mereka.Orasi pertama dibawakan oleh Kris Maday ,Hidup Mahasiswa Papua…hidup..hidup Orang Papua hidup..Hidup kaum tertidas…hidup,kita kesini bukan mau mengimis untuk kami diberi kemerdekaan …tidak kami ke sini hanya untuk meminta hak kita seperti yang tertera dalam pancasila Kemerdekaan iyalah hak segalah bangsa dan juga kami minta diakui oleh Indonesia kalau kita Papua pernah merdeka.

Orasi dan lagu-lagu terus dibawakan oleh teman-teman perjuangan.disana ada Seorang Polisi dipapan nama polisi itu ABD Karim,pangkatnya bunga dua ia  segaja mencari celah agar Masa bisa dibubarkan ,Karim menyatakan aksi ini belum ada pemberitahuan ijin maka harus bubar segera,Viktor kogoya menjawab tudingan itu kalau saya sudah fax surat pemberitahuan keKabng Humas kemarin , biasanya juga kami fax bukan kali ini saja kami aksi ,malah Kabang Humas saja yang belum konfirmasi balik biasanya kami dikonfirmasi melalui via telpone atau Hoand Phone.

Masa aksi terus dipaksa untuk bubar ,negosiasi terus berjalan sampai menghasilkan kesepakatan pukul 15:30 masa harus sudah bubar.
Pukul 15:00 Surya Ginting salah seorang teman aktifis dari Pembebasan beraksi Soladaritas namun ia dituduh memprofokasi dan penghiyanat bangsa,sebelum menyampaikan orasi Surya digiring kedalam Truck Polisi.masa aksi sempat ribut ,saya sempat melihat ada Polisi yang mengertak Masa dengan membuka pegangan senjata.

Masa kembali kedalam barisan masamenuntut agar Surya dikeluarkan namun ada Kontras dan LBH yang hadir disini,mereka akan membantu proses ini kata Dorus Wakum.

Lagu hai tanah ku Papua dibawakan oleh teman-teman surabaya mereka tampil dengan busana adat sangat menarik perhatian.setelah lagu itu lagu dengan lirik yospan meramaikan suasana aksi,yuuu waita pesek dan tarian-tarian kas Papua terus dibawakan oleh Masa aksi sampai Pukul 15:30 dan masa pun meninggalkan Istana putih yang dilindungi oleh aparat keamanan mereka tak sadar sedang melindung penghiyanat bangsa Melayu juga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.